Jumat, 31 Mei 2013

Hubungan Periodontal Terhadap terjadinya Bayi Prematur dengan BBLR

Diposting oleh Unknown di 21.43

2011


KONSEP KEBIDANAN



INTEN  NURKOMALAWATI

IKB 11012




 Sistem Penyakit dan Bakteri Mulut (Peran Bakteri Mulut Dalam Berat Lahir Rendah dan prematur)

Jalan KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6 Bandung
Telp (022) 7301745 Fax. (022) 7305269 E-mail : mwac.aisyiyah_bdg@yahoo.com



KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Penyakit dan Bakteri Mulut ( peran bakteri mulut dalam berat lahir rendah dan prematur )”. Shalawat dan salam semoga tercurah pula kepada Rasulullah Muhammad SAW, dan para sahabat. Teriring doa dan harap semoga Allah meridhoi upaya yang penulis lakukan. Karya ilmiah ini berisi tentang. Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Konsep Kebidanan. Penulis berharap karya tulis ini bermanfaat bagi penulis, mahasiswa, dan penikmat pada umumnya.
            Bandung, 17 desember 2011
Penyusun
DAFTAR ISI










BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berat lahir prematur (BLP) terus menjadi penyebab utama mortalitas dan morbiditas di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit periodontal ibu telah terlibat sebagai faktor risiko yang merugikan pada hasil kehamilan. Ada bukti yang bertentangan untuk mendukung hasil seperti yang digambarkan oleh deskriptif, kasus kontrol dan uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan ibu hamil dari seluruh dunia, dengan menggunakan alat pengukuran yang berbeda untuk menentukan tingkat penyakit periodontal. Sementara mempertimbangkan literatur,ada bukti untuk kedua argumen, berdasarkan efek periodontal inflamasi oleh produk. Bakteri terkait dengan penyakit periodontal tidak berbeda dengan mereka yang diketahui terkait dengan genito-kemih.
            infeksi bakteri dan hasil kehamilan yang merugikan. Beberapa kelompok telah menunjukkan jelas translokasi Fusobacterium nucleatum, Prevotella nigrescens, Prevotella intermedia, Porphyromonus gingivalis, Treponema denticola ke unit plasenta janin dimana respon ibu atau janin telah terdeteksi mengakibatkan kelahiran prematur atau berat lahir rendah. Proses kelahiran normal melibatkan kaskade acara termasuk membangun dari mediator inflamasi sebagai terkait dengan peradangan, dimana lingkungan ibu menjadi berbahaya dan mengancam kesejahteraan bayi, dan kelahiran janin. Pertanyaan Jadi, masih adakah risiko lebih besar melahirkan bayi prematur ketika ibu telah terdeteksi penyakit periodontal, atau pelepasan mediator inflamasi dan translokasi mereka melalui rute hematogen cukup untuk menimbulkan hasil kehamilan yang buruk? Data diselidiki akan menyarankan bahwa ada hasil positif saat tertentu lisan bakteri gram negatif membuat efek kumulatif yang cukup untuk memicu pengiriman awal, yang merupakan jerami final untuk menghasilkan berat lahir prematur dalam pengiriman atau rendah. Ada bukti epidemiologis yang cukup sama yang tidak mendukung hasil ini, tetapi disepakati bahwa menjaga kesehatan mulut selama kehamilan bermanfaat untuk ibu dan bayinya.
Berat lahir rendah (BLR) merupakan penyebab utama kematian bayi dan morbiditas di seluruh dunia. Kenyataannya adalah bahwa 10% dari semua kelahiran hidup adalah prematur, 1 dari 14 bayi lahir berat badan atau prematur dan kelahiran angka prematur untuk twothirds dari semua kematian bayi. Selain ini, bayi prematur atau BLP yang bertahan hidup menderita masalah kesehatan termasuk neurologis, asma, cerebral palsy, miskin keterampilan motorik, dan cacat fungsional, beberapa yang jangka panjang dan biaya yang terkait telah diperkirakan berada di wilayah 17200000000 $ per tahun.Oleh karena itu, kebutuhan untuk memahami mana faktor resiko yang terkait dengan berat lahir prematur dan rendah bayi adalah mampu untuk mencapai target untuk aspek hasil kehamilan yang buruk dan mengurangi kemungkinan peristiwa tersebut terjadi. Selama 15 tahun terakhir atau lebih, ibu yang mengalami penyakit periondontal telah terlibat dalam hasil kehamilan yang buruk. Offenbacher dan kelompoknya pada tahun 1996 melaporkan peningkatan risiko ibu dengan penyakit periodontal melahirkan bayi prematur dan berat badan rendah. Observasi ini sulit untuk mengabaikan dan sejak saat itu banyak penelitian telah diselesaikan tetapi dengan hasil yang bervariasi. Sejak tahun 2001, tinjauan sistematis dan non-sistematis telah beberapa diterbitkan, yang lebih sering daripada tidak menyimpulkan bahwa tersedia untuk menjadi tidak konsisten dan direkomendasikan bahwa data studi lebih ketat dirancang harus dilakukan. Ada aspek hubungan yang membutuhkan ke hati-hatian dalam mempertimbangkan sebagai bagian dari pemahaman dan terurai nya kompleksitas. Ini termasuk: etiologi, sejarah alam, dan epidemiologi penyakit periodontal, yang sama untuk bayi prematur dan berat badan rendah pada hasil kehamilan yang buruk; dikenal dan terbukti faktor risiko untuk kedua penyakit periodontal dan bayi prematur dan berat badan rendah; dan akhirnya studi desain untuk mencakup pertimbangan pembaur.

1.2 Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh sistem penyakit dan peran bakteri mulut terhadap berat lahir rendah dan prematur.

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan ini adalah agar kita mengetahui bagaimana sistem penyakit yang bisa mengakibatkan pada hasil kehamilan buruk (berat lahir rendah dan prematur).



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA



Konsep yang menyatakan bahwa penyakit periodontal dapat mempengaruhi kesehatan secara umumnya bukan merupakan suatu hal yang baru. Miller adalah orang yang pertama kali mempublikasikan mengenai "teori focal infeksi" pada tahun 1981, yang menyatakan bahwa "mikroorganisme atau produk metabolismenya dapat memasuki bagian tubuh lainnya melalui bagian yang berdekatan atau memang berasal dari mulut". Miller dan teori fokal infeksi lainnya menyatakan bahwa infeksi focal dalam mulut dapat menimbulkan sejumlah penyakit regional dan penyakit sistemik yaitu berkisar dari terjadinya tonsillitis dan infeksi telinga bagian tengah sampai terjadinya pneumonia, tuberkulosis, sipillis, osteomielitis, endokarditis, meningitis dan septicemia. Sebelum ditemukannya perawatan periodontal modern, banyak gigi yang dicabut sebagai tindakan profilaksis sesuai dengan teori fokal infeksi.
    Pada tahun 1952, melalui editorial journal of the American Medical Association menyatakan bahwa "banyak pasien yang menderita penyakit akibat infeksi focal namun gejala penyakitnya tidak kunjung mereda meskipun infeksi focal tersebut telah dihilangkan. Beberapa pasien yang menderita penyakit yang sama bahkan tidak mengalami infeksi focal, selain itu infeksi focal dapat pula dimiliki oleh orang yang sehat sekalipun seperti halnya orang yang sakit. Teori fokal infeksi selanjutnya tidak ditinjau kembali selama 50 tahun lebih.

2.1  Bayi Prematur Dengan Berat Badan Lahir yang Rendah (PLBW)


   Yang dimaksud dengan berat badan lahir rendah adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 kg. Dengan ditemukannya metode perawatan intensif pada bayi yang baru lahir pada tahun 1960 dan dengan ditemukannya terapi surfaktan pada tahun 1980 maka angka harapan hidup bayi prematur dengan berat badan lahir yang rendah semakin meningkat. Meskipun demikian, jika dibandingakan dengan bayi yang lahir dengan berat badan normal, bayi PLBW adalah 40 kali lebih rentan mengalami kematian selama periode kelahiran. Bayi PLBW mewakili sekitar 10% dari seluruh kelahiran hidup di Amerika Utara dan biaya perawatan medis untuk bayi premature ini diperkirakan lebih dari 5 juta $ per tahun.
   Bayi PLBW yang tetap bertahan hidup dalam periode kelahiran akan menghadapi tingginya risiko terkena gangguan saraf, gangguan kesehatan (seperti asma, infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bawah dan infeksi telinga) serta anomali kongenital. meskipun hampir sebagian besar anak-anak yang dahulunya mengalami bayi PLBW terlihat normal pada saat pemeriksaan neurologis, namun tingkat disfungsineuromotor anak-anak tersebut terlihat lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. hiperaktif yang mana anak tidak dapat memusatkan perhatiannya pada suatu pelajaran dan juga mengalami kelainan perilaku formal.
Tingkat ganguan saraf tersebut adalah berkisar dari abnormalitas ringan neuromotor sampai terjadinya serebral palsy yang mana serebral palsy ini hampir 20% mengenai bayi yang lahir dengan berat badan yang sangat rendah (berat badan bayi pada saat lahir kurang dari 1500 gr). Selain itu mereka juga mengalami masalah perilaku dengan prevalensi yang cukup tinggi, seperti terjadinya kelainan Masalah belajar yang dialami oleh anak-anak yang dahulunya mengalami LBW juga di laporkan oleh sebagian guru mereka termasuk rendahnya prestasi di kelas, serta melalui penilaian keterampilan akademis secara klinis ternyata anak-anak ini memperlihatkan rendahnya kemampuan membaca, pengucapan dan berhitung.
Penelitian intelektual dan fungsi akademik selama masa remaja dari anak-anak yang lahir sebelum tahun 1960 menunjukan bahwa dampak buruk dari bayi yang lahir dengan berat badan rendah tetap terjadi sampai masa remaja mereka. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa bayi prematur yang tetap bertahan hidup tidak akan terbebas dari gangguan kesehatan meskipun usianya semakin dewasa.

 

2.2  Faktor Risiko Terjadinya Bayi Prematur dengan Berat Badan Rendah


Faktor risiko yang diketahui dapat mengakibatkan terjadinya bayi prematur dengan LBW seperti usia ibu (>37 tahun) atau usia ibu yang terlalu muda (<17 tahun); ras Afrika-Amerika, status sosial ekonomi yang rendah, perawatan yang tidak memadai selama kehamilan, obat-obatan, alkohol dan kebiasaan merokok, hipertensi, infeksi saluran genitourinaria, diabetes melitus dan kehamilan multipel. Kebiasaan merokok selama masa kehamilan dapat mengakibatkan 20% sampai 30% LBW dan mengakibatkan 10% kematian janin dan kematian bayi.
Belum ditemukan adanya hubungan yang erat antara pengaruh kafein terhadap LBW atau terhadap kelahiran prematur.

2.3  Pengaruh Infeksi Terhadap Terjadinya Bayi Prematur dengan BBLR


Infeksi untuk saat ini dipertimbangkan sebagai salah satu penyebab bayi PLBW, yang mana pengaruhnya mencapai 30% sampai 50% dari keseluruhan kasus.Infeksi bakteri pada korioamnion atau membran ekstraplasenta dapat mengakibatkan terjadinya korioamnionitis yaitu suatu keadaan yang berhungan erat dengan ruptur/pecahnya membran secara prematur dan mengakibatkan bayi lahir secara prematur.
Mekanisme biologisnya yaitu keberadaan bakteri memicu aktivitas imunitas yang dimediasi oleh sel yang menyebabkan dihasilkannya sitokin seperti interleukin (IL-1 dan IL-6) dan tumor necrosis Factor alpha (TNF-alpha) dan sintesis serta pelapasan prostaglandin (terutama prostaglandin E (PGE). Secara normalnya selama masa kehamilan, kadar mediator imunitas dalam cairan amnion semakin meningkat secara fisiologis sampai akhirnya mancapai kadar yang diperlukan untuk mendilatasi/melebarkan leher rahim dan merangsang kelahiran. Namun oleh karena adanya produksi abnormal dari mediator imunitas ini akibat dari infeksi bakteri maka hal ini memicu terjadinya kelahiran secara prematur dan kelahiran bayi dengan LBW.
Beberapa kasus korioamnionitis yang diperiksa secara hitologis ternyata tidaklah berkaitan dengan infeksi aktif pada saluran genitourinaria dan kultur bakterinya pun negatif sehingga kedua hal ini menunjukkan bahwa infeksi lokal bukan satu-satunya penyebab korioamnionitis. Penemuan ini menimbulkan spekulasi bahwa infeksi mungkin berasal dari bagian tubuh lainnya yang jauh dari kompleks plasenta atau berada jauh dari saluran genitourinaria dan hal ini masih tetap dinyatakan sebagai faktor risiko bayi PLBW. mekanismenya yaitu adanya aksi secara tidak langsung dari perpindahan produk bakteri seperti endotoksin terutama LPS atau adanya aksi mediator inflamasi yang dihasilkan selama masa kehamilan atau kedua-duanya.

2.4 Periodontal Terhadap terjadinya Bayi Prematur dengan BBLR Potensi Pengaruh Penyakit


   Selain hasil penelitian melalui binatang percobaan, Offenbacher dkk (1998) melakukan serangkaian penelitian klinis untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa infeksi periodontal yang berperan sebagai reservoir bakteri gram-negatif dapat pula mempengaruhi untuk plasenta janin. Penelitian yang pertama merupakan penelitian kasus kontrol pada 93 orang ibu yang memiliki bayi prematur dengan berat badan lahir yang rendah, yang mana tingkat perlekatan klinis jaringan periodontal dijadikan sebagai ukuran kesehatan jaringan periodontal.
Setelah menerapkan model regresi logistik multivariat (merokok dan penggunaan obat-obatan, konsumsi alkohol, tingkat perawatan medis selama kehamilan, keseimbangan gizi, infeksi genitourinaria dan status gizi) maka diperolehlah hubungan yang signifikan secara statistik antara penyakit peridontal dengan bayi PLBW. Setelah faktor risiko yang lainnya disesuaikan maka penulis menyatakan bahwa ibu yang mengalami penyakit periodontal adalah 7 kali lebih berisiko memiliki bayi prematur dengan LBW. Berdasarkan perhitungan data maka dinyatakan bahwa 18,2% bayi PLBW untuk setiap tahunnya mungkin disebabkan oleh penyakit periodontal.
Melalui penelitian kasus kontrol berikutnya, offenbacher dkk, (1998) mengukur kadar PGE dan IL-1 dalam cairan krevikuler gingiva (GCF = Gingiva Crevicular Fluid) dari 48 orang ibu yang memiliki bayi PLBW. Selain itu, kadar 4 patogen periodontal (Bacteroides forsythus, P. Gingivalis, Actinobacillus actinomy-cetemcomitans dan Treponema denticola) diukur dengan menggunakan probe DNA spesifik-mikroba. Kadar PGE dalam cairan krevikuler gingiva secara signifikan lebih tinggi pada ibu yang memiliki bayi PLBW jika dibandingkan dengan ibu yang memiliki bayi dengan berat badan lahir normal (kontrol).
Empat patogen periodontal yang seringkali dikaitkan dengan akumulasi plak dan perkembangan penyakit periodontal ternyata dideteksi dengan kadar yang lebih tinggi secara signifikan pada ibu yang memiliki bayi PLBW. Selain itu, diantara ibu yang memiliki bayi PLBW ternyata terdapat hubungan yang terbalik antara berat badan lahir (termasuk usia kehamilan) dengan kadar PGE dalam cairan krevikuler gingiva dan hal ini menandakan adanya hubungan respon-dosis yaitu jika kadar PGE dalam cairan krevikuler gingiva meningkat berarti aktivitas penyakit periodontal mengalami peningkatan yang dapat mengakibatkan berkurangnya berat badan lahir.
Melalui penelitiannya yang terbaru, offenbacher dkk (1999) menganalisis sampel darah yang diambil dari tali pusar janin untuk mengetahui keberadaan antibodi imunoglobulin M (IgM) yang berfungsi untuk melawan patogen periodontal. Melalui pemeriksaan bakteri pada sejumlah bayi prematur dengan berat badan lahir rendah ternyata 33,3% memperlihatkan hasil positif adanya IgM, sedangkan IgM pada bayi yang berat badan lahirnya normal hanya terdeteksi sebanyak 17,9%. Dari 13 patogen periodontal yang diikutsertakan dalam analisis, IgM yang berfungsi untuk melawan Campylobacter rectus,P. Gingivalis dan Fusobacterium nucleatum. Meskipun bayi PLBW maupun bayi yang berat badan lahirnya normal sama-sama memiliki IgM dalam tali pusarnya yang berfungsi untuk melawan spesifik, namun adanya respon imun janin tersebut menandakan bahwa infeksi periodontal selama masa kehamilan dapat berpengaruh secara sistemik terhadap janin dalam kandungan.Secara keseluruhan, baik melalui penelitian pada binatang percobaan maupun penelitian klinis secara jelas menyatakan hubungan antara infeksi periodontal dengan buruknya hasil kehamilan. Meskipun hubungan kausalnya belum dapat ditentukan secara pasti namun sudah ada metode penjelasan mengenai hubungan ini yang mana infeksi periodontal kronis dapat memediasi efek sistemik melalui satu atau lebih dari mekanisme berikut ini :
-          Perpindahan patogen periodontal ke bagian plasenta janin
-          Aksi reservoir periodontal yang melapaskan LPS bakteri ke bagian plasenta janin
-          Aksi reservoir periodontal yang memicu pelepasan mediator inflamasi (IL-1, IL-6, TNFalfa, PGE) ke bagian plasenta janin.

2.5 Periodontal Sebagai Reservoir LPS


            Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada kasus bayi PLBW yang mana hasil pemeriksaan histologi dari korioamnionitisnya memperlihatkan kultur yang negatif, hal ini menadakan bahwa infeksi lokal tidak selamanya dapat memicu mediator inflamasi yang dapat menimbulkan kelahiran prematur. Penemuan ini menegaskan tentang kemungkinan adanya aksi secara tidak langsung yaitu perpindahan produk bakterial seperti endotoksin terutama LPS. LPS dapat menstimulasi dihasilkannya prostaglandin oleh plasenta dan korioamnion. Peningkatan konsentrasi LPS telah ditemukan dalam cairan amnion dari kasus bayi PLBW.
Secara logis dapat dinyatakan bahwa bakteri anaerob gram-negatif yang berperan dalam periodontitis progresif merupakan reservoir kronis LPS yang dapat menyebabkan terjadinya bayi PLBW.





















BAB III

PEMBAHASAN


3.1 Penyakit  periodontal

            Penyakit periodontal adalah suatu kelas, kronis, gram negatif anaerobik infeksi jaringan periodontal yang terkait dengan peningkatan tingkat inflamasi sistemik sitokin yang pada gilirannya menyebabkan kerusakan lunak dan jaringan periodontal keras ditandai dengan radang gusi dan periodontitis. Dari banyak bakteri mulut, mereka yang paling sering dikaitkan dengan kehamilan yang buruk Hasil termasuk Fusobacterium nucleatum, Campylobacter rektus, Peptostreptococcus mikro, Prevotella nigrescens, Prevotella intermedia, Porphyromonus gingivalis, Bacteroides forsythus, Treponema denticola. Bakteri ini dibagi menjadi serangkaian kompleks atau cluster yaitu ungu, kuning, hijau, oranye, dan merah. Oranye cluster dianggap penting dalam hal pematangan biofilm dan memungkinkan kolonisasi dari merah-kompleks organisme seperti P. gingivalis, B. forsythus, dan T. denticola. Ini telah dibuktikan oleh beberapa kelompok bahwa bakteri mulut 'mentranslokasi' ke plasenta janin unit dan mendorong ibu atau respon janin yang dapat mengakibatkan kelahiran dini bayi. Penyebaran hematogen sistemik melalui rute mediator inflamasi dan prostaglandin seperti , IL-6 IL-8, dan TNF-a, PGE2 berasal dari proses inflamasi periodontal tidak berbeda dengan yang terkait dengan onset persalinan. Oleh karena itu, adalah onset persalinan efek orcumulative tunggal meningkat tingkat proses inflamasi yang berasal dari terinfeksi periodonsium yang bertindak sebagai reservoir untuk mikroba produk dan mediator inflamasi.


3.2 Hasil Kehamilan Buruk

Hasil kehamilan yang buruk mungkin termasuk bayi prematur dan berat badan rendah yang merupakan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan sangat prematur kurang dari 32 minggu; Bayi prematur bila bayi lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram, atau sangat bawah 1.500 g atau 1.000 g, masing-masing; atau kelahiran prematur atau dini kehamilan fisiologis dengan atau tanpa obstetrik komplikasi seperti persalinan prematur, keguguran, atau kehilangan kehamilan dini dan lahir mati. Kelahiran adalah proses normal dan ditandai oleh kontraksi uterus terkoordinasi yang mengarah ke leher rahim dilatasi dan pengiriman janin. Neurogenik refleks dirangsang oleh peregangan dari otot rahim, janin aktivasi dari sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal, dan produksi ofoxytocin dan prostanoids mengarah pada hal persalinan dan melahirkan seorang bayi. Selain itu, endokrin mediator, prostaglandin, sitokin, dan kemokin juga memainkan peran penting dalam proses kerja.
Infeksi dari mana sumber selama kehamilan, perdarahan ibu, iskemia plasenta, dan stressmay
menyebabkan perubahan ke sitokin dan hormon yang normal diatur kehamilan dan mengakibatkan pretermlabour,  pecah ketuban dini atau kelahiran prematur . Romero dan Mazor mencirikan terjadi persalinan prematur sebagai ketika lingkungan intrauterin atau ibu menjadi bermusuhan dan mengancam kesejahteraan dari tuan rumah dan, karenanya, pengusiran janin. Sedangkan Challis dan rekan menganggap PTB menjadi ketika ada asynchrony dan proses kelahiran normal terjadi awal dan pematangan janin tertunda.
3.3 Hubungan antara penyakit periodontal dan prematur berat lahir rendah (PBLR)
            Penyakit periodontal adalah tidak berbeda dengan infeksi lainnya dalam hasilnya, karena itu masuk akal bahwa bakteri mulut dapat berkontribusi untuk hasil kehamilan yang buruk atau merugikan. Oportunistik patogen termasuk Prevotella, Porphyromonus, Bacteroides, spesies Peptostreptococcus dikenal terkait dengan dan yang ditemukan di saluran kelamin yang lebih rendah dan terdeteksi dalam infeksi panggul seperti bakteri vaginosis, sindrom klinis berdasarkan kelamin diubah mikroflora. Oleh karena itu, ekstrapolasi yang mirip spesies mikroba oral yang mungkin berhubungan dengan dan telah peran dalam proses persalinan. Hal ini dapat dibenarkan oleh premis bahwa peningkatan jumlah lisan gram negatif bakteri anaerob menimbulkan respon inflamasi, mendorong jaringan kehancuran, dan menghasilkan dampak sistemik yang lebih luas. Pertanyaannya adalah bagaimana dan dimana oral bakteri dan produk yang dihasilkan mereka inflamasi mencapai unit plasenta janin. Yang diterima untuk jalur infeksi intrauterin meliputi: ascending melalui vagina dan serviks diseminasi, hematogen melalui tersebut, pembenihan plasenta retrograde dari peritoneum rongga, dan dengan pengenalan disengaja selama intrauterin prosedur seperti amniosentesis. Para hematogen rute adalah rute paling mungkin dalam hal bakteri mulut dan telah terlibat dalam pengiriman PTB dan atau Bayi prematur, mengancam tenaga kerja, keguguran, atau bayi lahir mati. Dengan menggunakan model binatang, Collins dan rekan telah menunjukkan bahwa dengan menanamkan subkutan ruang yang mengandung P. gingivalis ke hamster, berat janin dari 'anjing' hamster secara signifikan berkurang pada kelompok uji, dan TNF-a dan PGE2 meningkatnya level pada ruang. Bukit lebih lanjut menunjukkan yang nucleatum Fusobacterium dapat diisolasi dari cairan ketuban budaya wanita dengan persalinan prematur dan membran utuh bakteremia transien menyarankan itu berasal dari mulut melalui penyebaran hematogen dan infeksi cairan ketuban melalui plasenta. Baru-baru ini, Han dan rekan telah melaporkan kasus lahir mati istilah oleh asosiasi disebabkan oleh F. nucleatum, ia telah sebelumnya menunjukkan bahwa F. nucleatum diinduksi saat dilahirkan prematur dan panjang dalam tikus hamil.

3.4 Faktor risiko

Faktor risiko yang terkait dengan kedua penyakit periodontal dan hasil kehamilan yang buruk yang mungkin timbul pada awal kelahiran meliputi usia ibu, etnis, kelas sosial, pendidikan, sosial-ekonomi, gizi, penyakit, gram negative mikroorganisme anaerobik, dan merokok.Namun, ada faktor-faktor risiko tertentu, contoh kebersihan, mulut yang buruk untuk penyakit periodontal, perawatan antenatal, paritas, hasil kehamilan sebelumnya yang buruk (Keguguran, lahir mati, PLB, prematuritas), ketidakmampuan serviks,atau peradangan intrauterin semua terkait dengan PTLBW, PTB, dan BBLR. Resiko faktor yang terkait dengan hasil kehamilan yang buruk terjadi pada kombinasi dan tidak sendirian dan, oleh karena itu, mengembangkan strategi pencegahan dapat menantang untuk menjadi efektif.

3.5 Studi Desain

Variabilitas dari desain studi telah menciptakan ketidakpastian tentang validitas penelitian, telah disarankan bahwa ini mungkin sebagian karena banyak definisi dan parameter yang digunakan dalam pengukuran penyakit periodontal dan hasil kehamilan. Seperti perbedaan terutama terkait dengan pengukuran diagnostik penyakit periodontal, baik indeks periodontal menggunakan seperti CPITN atau BPE, tingkat perlekatan klinis, perdarahan saat probing, dan kedalaman saku diperparah oleh penggunaan berbeda periodontal probe. Inkonsistensi ini adalah sering didorong oleh kebutuhan untuk kesederhanaan, pragmatisme, dan ketersediaan ibu dan akurasi data kelahiran. Untuk Misalnya, ibu hanya dapat diakses pada saat pengiriman dan pada pasca-persalinan lingkungan atau menghadiri antenatal atau USG klinik . Akuisisi dan kelangsungan hidup dari sampel klinis seperti plak gigi, gingiva cairan sulkus, serum darah, swab vagina, ketuban cairan, jaringan chorioamnion, dan pusar dan janin darah tali pusat (11, 18, 36) adalah penting untuk hipotesis pengujian. Waktu juga yang signifikan dalam hal tahap kehamilan seperti pada kelahiran, termasuk operasi caesar Bagian, selama periode neonatal atau sebelumnya dalam kehamilan pada usia kehamilan 26 minggu atau kurang. Pengalihan hasil studi di seluruh populasi mungkin juga terbatas karena kesulitan dengan replikasi demografi populasi dan sampel koleksi. Meskipun masalah ini dirasakan, bekerja terusmenghilangkan inkonsistensi yang muncul, jika hanya untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang tidak diketahui yang mungkin menjelaskan mengapa 50% ibu melahirkan bayi prematur tidak memiliki faktor-faktor risiko yang diketahui. Karya asli dilakukan oleh Offenbacher dan rekan, seperti yang dilaporkan pada tahun 1996 dan 1998 dan seperti yang disebutkan sebelumnya, dipromosikan kebutuhan untuk menyelidiki lebih lanjut link antara bakteri gram negatif oral dan kehamilan yang buruk hasil. Offenbacher dan rekan melaporkan risiko tujuh kali lipat dari ibu dengan penyakit periodontal memberikan kelahiran prematur bayi berat rendah. Yang sangat kecil penelitian diikuti pada tahun 1998 dan memberikan data awal mendukung bakteri oral dan janin-plasenta. Di sini, 40 perempuan sukarelawan baik segera sebelum atau dalam 3 hari pasca-melahirkan, cairan sulkus gingiva tingkat PGE2 dan Il-1b meningkat, dan P. gingivalis, Actinobacillus actinomycetencomitans, dan T. Denticola juga terdeteksi pada tingkat yang lebih tinggi pada ibu PTLBW dibandingkan dengan kontrol berat lahir yang normal. Studi ini kecil dan oportunistik ketimbang memadai yang dirancang untuk menunjukkan hasil yang dapat diandalkan. Sebagai tanggapan, sebuah studi prospektif 5 tahun berjudul The Oral Kondisi dan Kehamilan (OCAP) dirancang untuk menyelidiki hubungan antara periodontal ibu penyakit dan hasil kehamilan yang buruk seperti prematur lahir (B37 minggu kehamilan), dan sangat prematur kelahiran (B26 minggu kehamilan), BBLR (B2, 500 g), dan pre-eclampsia. Studi-studi telah menyediakan sarana untuk membongkar para Link jelas infeksi oral ke unit janin-plasenta dan selanjutnya kehamilan hasil yang buruk namun sampel khususnya populasi. Hasil himpunan bagian dari data yang melibatkan 640 untuk 1.224 perempuan yang terdaftar dari klinik prenatal di
Durham, North Carolina, pada kehamilan 26 minggu telah dilaporkan oleh kelompok Offenbacher dan menyediakan bukti yang mendukung hubungan antara ibu penyakit periodontal dan hasil kehamilan yang buruk. Lieff dan rekan kerja menggambarkan kesehatan mulut wanita hamil yang terdaftar dalam studi prospektif OCAP. Dimana 58,7% dari perempuan tersebut primaparous, 45,9% hitam, dan 48,7% belum menikah. Para klinis dan perbedaan pengiriman ditemukan minimal selama periode waktu, namun, insiden penyakit periodontal dicatat dalam 23% dari 903 perempuan menunjukkan suatu kontinum penyakit periodontal selama kehamilan. Eksplorasi lebih lanjut dari 763 perempuan yang terdaftar dalam OCAP studi mengungkapkan mereka dengan periodontal yang parah penyakit atau dimana penyakit periodontal telah berkembang dan secara bermakna lebih mungkin untuk mengembangkan pre-eklampsiaO masing-masing. Dalam kohort yang sama, prematur lahir (RR 1,6 disesuaikan prematur, 95% CI 1,1? 2,3) dan spontan atau kelahiran prematur yang sangat (RR disesuaikan prematur 2,0, 95% CI 1,2? 3,2) lebih tinggi di antara thewomen (28,6%) dengan moderat untuk penyakit periodontal parah dibandingkan mereka yang dengan ringan (19,0%) atau kesehatan periodontal (11,2%), dimana penyesuaian dibuat untuk usia, ras, kelahiran pertama, sebelumnya prematur pengiriman, merokok selama kehamilan, perkawinan status, kupon makanan, asuransi kesehatan, dan kehadiran horioamionitis.
Sebaliknya, ada sejumlah studi yang tidak mendukung hubungan antara periodontal ibu penyakit dan pengiriman PTLBW bayi. Seperti diuraikan di atas, yang berbeda populasi dan parameter yang berbeda telah digunakan, namun desain penelitian yang lebih baik telah memberikan bukti yang cukup untuk menentang tapi, pada saat yang sama waktu, menunjukkan bahwa premis tidak langsung. Sebagai contoh, Davenport dan rekan menunjukkan bahwa risiko untuk pengiriman pada bayi PTLBW dalam populasi besar dari 747 perempuan di mana mayoritas adalah Bengali (53%) menurun dengan meningkatnya kedalaman poket (OR 0,78 [95%] CI 0,64? 0,99) memiliki disesuaikan untuk usia ibu, etnis, pendidikan ibu, merokok, konsumsi alkohol, infeksi, dan hipertensi selama kehamilan. Mereka menganggap tidak perlu untuk meningkatkan kesehatan periodontal untuk memperbaiki hasil kehamilan, tapi pikir itu masih penting untuk menjaga lisan kesehatan selama kehamilan (30). Bassini dan rekan memeriksa 304 kasus dan 611 kontrol untuk periodontitis menggunakan kehilangan perlekatan dan informasi di perinatal hasil dan kesehatan umum di Brasil. Mereka melaporkan periodontitis tidak signifikan untuk baik (BBLR ATAU 0,93, 95% CI 0,63, 1,41) atau PTLBW (OR 0,92, 95% CI 0,54, 1,57) dan menyimpulkan bahwa hasil mereka tidak menegakkan hipotesis bahwa penyakit periodontal ibu dan PTLBW dihubungkan. Sebuah lanjut tapi kecil
kasus kontrol studi yang dilakukan di Brazil dari 116 postpartum wanita menemukan bahwa non-PTLBW kontrol memiliki kedalaman poket periodontal secara signifikan lebih tinggi 2,5 (sd 0,5) dari salah satu dari mereka dengan BBLR dan atau PTB. Sementara inkonsistensi dengan peningkatan antara studi hasil, Mitchell-Lewis dan timnya melaporkan kelahiran hasil didalam suatu kelompok minoritas perempuan muda 60% Afrika Amerika dan Hispanik 39% berusia antara 16 dan 19 tahun, setelah intervensi dari profilaksis oral tidak ada perbedaan status periodontal meskipun tingkat yang lebih tinggi B. forsythus dan rektus C dalam plak sampel ibu PTLBW. Lebih baru-baru ini multicentred acak buta kontrol percobaan efek non-bedah periodontal pengobatan selama kehamilan pada usia kehamilan dan berat lahir telah dilaporkan, di mana 823 perempuan secara acak dipilih untuk baik menerima scaling dan root planning, sebelum 21 minggu atau setelah pengiriman. Perawatan periodontal meningkatkan periodontal kesehatan, tetapi risiko kelahiran prematur (OR 0,93, 95% CI 0,63, 1,37), berat lahir (p 0,64)?, Atau usia kehamilan (OR 1,04, 95% CI 0,68, 1,58) tidak signifikan mengubah. Ini kelompok yang sama menetapkan bahwa pada populasi ini mereka tidak mengurangi penanda peradangan sistemik dan menyimpulkan untuk tidak berhubungan dengan berat lahir bayi dan usia kehamilan.

3.6 Pantogen respon

Dengan pengambilan sampel plak gigi, swab vagina tinggi, cairan ketuban, dan jaringan chorioamnion dari 48 East London wanita menghadiri untuk operasi caesar elektif pada full panjang, Bearfield dan rekan terdeteksi Streptococcus spesies dan F. nucleatum dalam cairan ketuban menggunakan PCR untuk kehadiran 16S rRNA gen spesifik untuk Eubacteria dan bukan oleh budaya.Hubungan antara mikroba DNA dan komplikasi selama kehamilan seperti kematian sebelumnya keguguran, intrauterin, neonatal kematian, kelahiran prematur, dan pecah dini membran juga dicatat sebagai suatu temuan insidental. Selain itu studi menunjukkan deteksi OCAP dari sejumlah mikroorganisme oral pada 812 perempuan di titik pada kehamilan mereka; B26 minggu kehamilan dan 48 jam pasca-partum menggunakan kabel janin dan ibu sampel darah untuk mendeteksi penyebaran sistemik oral bakteri dan komponen inflamasi atau produk tersebut sebagai ibu dan ekspresi IgG IgM janin sampai 15 lisan patogen yang ditemukan di kompleks merah dan oranye. Ini telah terbukti sebagai kunci ketidakseimbangan antara janin dan ibu sehingga PTB atau BBLR. Untuk kelompok yang sama ibu-ibu, infeksi yang dihasilkan terkait sebagai pemicu untuk prematuritas seperti yang diamati pada mereka yang tidak pelindungmerah respon IgG kompleks ditambah dengan janin IgM menanggapi oranye-kompleks mikroorganisme. Boggess dan rekan diteliti lebih lanjut 640 sampel darah tali pusar untuk mendeteksi kadar serum kabel C-reaktif protein, IL-1b, IL-6, TNF-a, PGE2, dan kehadiran foetalIgMantibody terhadap lima patogen lisan (Rektus C., P. mikro, P. nigrescens, P. intermedia, dan F. nucleatum). Tidak ada risiko yang  signifikan untuk PTB terdeteksi untuk patogen oral saja atau respon IgM spesifik, kecuali respon inflamasi janin ditemukan seperti yang ditunjukkan oleh IgM dan adanya tambahan mediator C-reaktif protein ATAU 5.0 (95% CI 1,9, 16,4), tinggi 8-isoprostane atau 3,7 (95% CI 1,4, 9,3), dan PGE2 yang tinggi ATAU 3.0 (95% CI 1.1, 8.1) secara signifikan meningkatkan risiko PTB yang berlangsung ketika disesuaikan untuk ras, jenis kelamin bayi, dan kehadiran tenaga kerja. Semua TNF-strata setelah penyesuaian ditemukan menjadi signifikan, mendukung suatu kemungkinan independen paparan patogen lisan. Meskipun ini adalah penting, penulis dianggap studi yang cacat karena jumlah sampel yang hanya bisa digunakan lebih dari setengah dari sampel asli dan karena itu hasilnya kurang dipertahankan. Dortbudak dan rekan menunjukkan hubungan kompleks antara merah dan oren dan miskin hasil kehamilan tetapi yang lain belum menunjukkan hubungan sejenis (11, 29). Dampak inflamasi sistemik penyakit periodontal melibatkan rilis dari bakteri periodontal sitokin Il-1, IL-6, TNF-a, dan PGE2; diangkut melalui migrasi hematogen bakteri oral pada biofilm periodontal, dan memberikan kontribusi untuk berbagai ibu gangguan selama kehamilan seperti keguguran, kerusakan plasenta, kelahiran prematur, dan berat badan rendah. Para bukti efek ini baik langsung, tidak langsung, atau puncak dari peristiwa terus diperdebatkan. DePaoloa membuat referensi ke sebuah 'epidemi penyakit mulut bisu,' yang berimplikasi penyakit periodontal dan karies gigi memiliki efek mendalam pada penyakit sistemik termasuk merugikan hasil kehamilan. Kompleksitas ini telah menyebabkan banyak pekerja mengukur efek dari faktor risiko, beberapa berpendapat bahwa setelah inflamasi
kaskade diaktifkan selama kehamilan sulit untuk menargetkan jalur dan mencegah hasil PTB.

3.7 Dampak studi intervensi pada masyarakat miskin

hasil kehamilan ada tanggapan dicampur untuk pengobatan penyakit periodontal selama kehamilan yang dapat mengurangi kemungkinan pengiriman bayi prematur atau BBLR. Nya Lopez dan rekan, dengan menggunakan percobaan kontrol secara acak untuk menyelidiki pengaruh pemeliharaan periodontal setelah 28 minggu kehamilan, menunjukkan bahwa 8,6% dari wanita dengan gingivitis dan diobati sebelum 28 minggu kehamilan dan 2,5% dari mereka yang sehat dan tidak diobati sampai setelah melahirkan bayi PTLBW (RR 3,5, 95% CI 1,7, 7,3, p 0,0004)? independen dari faktor risiko biasa. Ada adalah kritik dalam hal bias seleksi dan residual pembaur yang terkait dengan merokok, yang menggambarkan masalah yang terkait dengan tetapi tidak harus akuntansi untuk semua faktor pembaur dan mengambil peduli dengan pemilihan. Jeffcoat dan rekan melakukan studi kelayakan untuk menentukan apakah atau tidak pengobatan penyakit periodontal mengurangi hasil kehamilan yang buruk dalam hal spontan PTB di 366 wanita dengan periodontitis antara 21 dan 25 minggu kehamilan. Hasil pengobatan periodontitis dianggap mengurangi PTB dalam didominasi populasi Afrika Amerika , tetapi metroniadazole adjunctive tidak berpengaruh. Mereka menyimpulkan bahwa percobaan yang lebih besar akan diperlukan untuk mencapai signifikansi statistik untuk positif dari mengurangi hasil kehamilan yang buruk.






BAB III

KESIMPULAN


Pertanyaannya masih tetap perempuan dengan penyakit periodontal lebih berisiko memiliki buruk atau merugikan kehamilan hasil dari mereka yang periodontal kesehatan baik? Penyakit periodontal adalah suatu proses inflamasi yang terjadi pada jaringan sekitar gigi yang berespon terhadap akumulasi bakteri. Para inflamasi tanggapan dapat dideteksi secara lokal dalam periodontal jaringan dan pada tingkat sistemik, yang tidak berbeda dengan kondisi inflamasi lainnya dan termasuk proses dari kelahiran di mana sejenis 'inflamasi' proses memainkan peran dalam hasil kehamilan yang baik dengan pengiriman bayi panjang. Bukti yang mendukung teori bahwa plak gigi biofilm dengan potensi untuk meningkatkan risiko bakteremia (Beban menular) dan mengakibatkan respon inflamasi dapat merugikan tempat yang jauh dan berbagai organ sistem. Oleh karena itu, yang diturunkan periodontal bakteremia mungkin memiliki peran dalam meningkatkan risiko penyakit sistemik dan gangguan. Penyakit periodontal dapat dimodifikasi saat dampak kesehatan masyarakat, oleh karena itu, didasarkan pada publik pendidikan untuk kebersihan mulut yang efektif setiap hari. Mengapa hal ini penting untuk memahami dan merancang sederhana program pencegahan? Mencari solusi adalah sama penting untuk dokter untuk ibu dan bayi mereka.
Dampak prematur dan BBLR dapat menghancurkan sebuah ibu dan keluarganya. Di Inggris dan Wales, 7.6 dan 1,2% dari semua kelahiran hidup berat kurang dari 2.500 gram atau kurang dari 1.500 g, masing-masing; di daerah-daerah deprivasi sosial yang lahir dengan BBLR meningkat setidaknya 9,3%, 0,5% dari kelahiran yang dilahirkan, dan kurang dari 0,5% meninggal dalam waktu pertama mereka tahun. Selain itu, dari mereka bayi yang lahir antara 22 dan 25 minggu kehamilan, setengah tumbuh dengan beberapa bentuk kelainan neurologis atau cacat pengembangan. Para beban dan dampak pada anak-anak saat mereka tumbuh dewasa, mereka keluarga, dan pelayanan kesehatan sangat besar dan, karenanya, memahami penyebab hasil kehamilan yang buruk tetap menekan. Beberapa orang akan mengatakan sejauh perawatan kesehatan mulut yang bersangkutan itu sangat penting untuk memastikan bahwa setiap orang pada tahap manapun dalam kehidupan mereka sikat gigi mereka dengan baik untuk mempertahankan gingiva dan periodontal dan karies kesehatan gratis. Dengan melakukan ini, risiko kesehatan periodontal yang buruk dan konsekuensi dari hasil kehamilan yang buruk dapat dihindari tapi bukti tetap bertentangan. Namun, ada mungkin cukup bukti untuk mendukung translokasi haematagenous patogen periodontal ke unit janin-plasenta berhubungan dengan respon inflamasi kumulatif. Respon inflamasi periodontal mungkin menjadi akhir jerami dan menghasilkan hasil kehamilan yang merugikan. Ini tetap penting untuk mengenali kebutuhan untuk perbaikan dalam kesehatan mulut selama kehamilan, untuk pemeliharaan kesehatan umum yang baik, dan untuk menyediakan yang diperlukan mekanisme promosi yang sama. Konflik kepentingan dan pendanaan Tidak ada konflik kepentingan dalam penelitian ini untuk penulis.


















 

DAFTAR PUSTAKA


*      Wood NS, Marlow N, Costello K, Gibson AT, Wilkinson AR.2000. Neurologic and development disability after extremely preterm birth. EPICure Study Group. N Engl J Med; 346: 378_84.
*      Offenbacher S, Katz V, Fertick G, Collins J, Maynor G, McKaig R.1996. Periodontal infection as a possible risk factor for preterm low birth weight. J Periodontol; 67: 1103_13.
*      Burt BA, Satischandra P. Does.2001.low birthweight increase the risk of caries? A systematic review. J Dent Educ; 65: 1024_7.
*      Vettore MV, de Almeide Lamarca G, Lea˜o AT, Thoaz FB,Sheiham A, Leal M doC. Periodontal infection and adverse pregnancy outcomes: a systematic review of epidemiological studies. Cad Saude Publica. Rio de Janerio 2006; 22: 2041_53.
*      Khader YS, Ta’ani Q. 2005. Periodontal diseases and the risk of preterm birth and low birth weight: a meta-analysis. J Periodontal; 76: 161_5.
*      X.Xiong,P.Buekens,W, Fraser, J.Beck, .SOffenbacher.2006.Periodontal disease and adverse pregnancy outcomes: a systematic review. Br J Obstet Gynaecol:113


0 komentar:

Posting Komentar

 

all about midwifery Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos