Jumat, 31 Mei 2013

detergent alami

Diposting oleh Unknown di 21.16

KATA PENGANTAR


Syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Deterjen Ramah Lingkungan”. Shalawat dan salam semoga tercurah pula kepada Rasulullah Muhammad SAW, dan para sahabat. Teriring doa dan harap semoga Allah meridhoi upaya yang penulis lakukan. Makalah ini berisi tentang pemanfaatan bahan-bahan alami sebagai pengganti deterjen yang umumnya di gunakan. Karena deterjen yang umumnya di pakai sangat berdampak buruk pada lingkungan. Hal ini menjadi perhatian menarik bagi penulis untuk membuat makalah tentang Deterjen Ramah Lingkungan. Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Cahyu Purnawan S.Si,M.Si sebagai dosen mata kuliah ilmu alam dasar. Penulis berharap karya tulis ini bermanfaat bagi penulis, mahasiswa, dan penikmat pada umumnya.


Bandung, 8 desember 2011
Penulis




DAFTAR ISI



BAB I

PENDAHULUAN


1.1Latar Belakang


Pada zaman teknologi modern saat ini, banyak aktivitas manusia yang dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan alam. Salah satu aktivitas tersebut adalah penggunaan berbagai produk instant oleh masyarakat yang ternyata mengandung bahan-bahan kimia tidak ramah lingkungan. Akibatnya, lingkungan alam menjadi tercemar serta keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Contoh produk instant yang sering digunakan oleh masyarakat adalah deterjen pencuci pakaian. Berbagai merk terkenal deterjen pencuci pakaian telah membuat masyarakat mengkonsumsi dengan bebas tanpa menghiraukan akibat dari penggunaannya, baik terhadap lingkungan maupun pengguna deterjen itu sendiri. Oleh sebab itu penulis ingin menuliskan pembuatan pada deterjen yang ramah lingkungan adalah alternatif  yang  potensial untuk dikembangkan yang aman dan ramah lingkungan. Deterjen ramah lingkungan pun diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat luas sebagai wujud kesadaran untuk berpartisipasi dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang menjadi bagian dari lingkungan tempat tinggal dan kehidupan manusia.

1.2 Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk mengkaji potensi pemanfaatan bahan – bahan alami sebagai sumber daya baru untuk pengganti deterjen.

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan ini adalah memberikan alternatif baru bahan - bahan  alami sebagai deterjen yang ramah terhadap lingkungan  sebagai deterjen yang ramah lingkungan dan dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.



BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pengertian Deterjen 

Deterjen adalah sebuah (atau gabungan beberapa) senyawa, yang memudahkan proses pembersihan (cleaning). Istilah deterjen kini dipakai untuk membedakan antara sabun dengan surfaktan jenis lainnya.
Umumnya, deterjen mengandung bahan-bahan berikut:
Surfaktan dan Builders adalah bahan – bahan yang ada dalam sabun pencuci dan diidentifikasi mempunyai pengaruh terhadap manusia dan lingkungan.Surfaktan dapat menyebabkan permukaan kulit kasar dan menghilangkan kelembaban alami pada permukan kulit.Sisa Surfaktan dapat membentuk Chlorbenzene pada proses klorinisasi pengolahan air minum PDAM.Chlorbenzene merupakan senyawa kimia beracun dan berbahaya bagi kesehatan.
Jenis Surfaktan dan Builders Secara umum surfaktan di bedakan menjadi 4 macam berdasarkan sifat ioniknya, yaitu:
Surfaktan anionik
Surfaktan ini bila terionisasi dalam air/larutan membentuk ion negatif. Surfaktan ini banyak digunakan untuk pembuatan detergen mesin cuci, pencuci tangan dan pencuci alat-alat rumah tangga. Surfaktan ini memiliki sifat pembersih yang sempurna dan menghasilkan busa yang banyak. Contoh surfaktan ini yaitu, alkilbenzen sulfonat linier, alkohol etoksisulfat, dan alkil sulfat.

Surfaktan nonionik
Surfaktan ini tidak dapat terionisasi dalam air/larutan sehingga surfaktan ini tidak memiliki muatan. Dalam pembuatan detergen surfaktan ini memiliki keuntungan yaitu tidak terpengaruh oleh keadaan air karena surfaktan ini resisten terhadap air sadah. Selain itu juga detergen yang dihasilkan hanya menghasilkan sedikit busa. Contohnya alkohol etoksilat.
Surfaktan kationik
Surfaktan ini akan terionisasi dalam air/larutan membentuk ion positif. Dalam detergen, surfaktan ini banyak digunakan sebagai pelembut. Contohnya senyawa amonium kuarterner.
Surfaktan amfoterik
Bila terionisasi dalam air/larutan akan terbentuk ion positif, ion negative atau nonionik bergantung pada pH air/larutannya. Surfaktan ini digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga. Contoh imidazolin dan betain.
Filler – pengisi, merupakan bahan tambahan yang berfungsi meningkatkan kuantitas dari bahan-bahan lainnya (tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci). Bahan yang digunakan biasanya:
Sodium sulfate
Aditif - suplemen / tambahan, digunakan untuk membuat deterjen lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih dan pewarna. Biasanya bahan yang ditambahkan adalah:
Enzyme
Borax
Sodium chloride
Carboxy Methyl Cellulose – CMC

2.2 Dampak Negatif Deterjen

Dampak negatif detergen dikelompokan menjadi dampak negatif  kepada manusia dan dampak negatif kepada lingkungan yaitu
Dampak Negatif Kepada Manusia

Bahan surfaktan (LAS) dapat menyebabkan permukaan kulit menjadi kasar, hilangnya kelembaban alami dan meningkatkan permeabilitas permukaan kulit.
Mampu mempengaruhi kerja hormon pada tubuh, sehingga dapat mengakibatkan masalah pada kemampuan reproduksi (pria – penurunan jumlah dan kualitas sperma), asma, penyakit kulit, alergi dan bahkan kanker hati
Mengiritasi sistem pernapasan manusia dan dapat menyebabkan mual.
Dampak Negatif Kepada Lingkungan / Alam

Bahan surfaktan (ABS) sulit terurai di alam, sehingga dapat menimbulkan masalah keracunan pada biota air. Selain itu bahan ini juga merusak organ pernafasan (insang) pada ikan.
Busa deterjen yang dibuang ke kali / sungai menyebabkan kontak air dan udara menjadi terbatas sehingga menurunkan proses pelarutan oksigen kedalam air. Hal ini menyebabkan organisme didalam air kekurangan oksigen, hingga bisa menimbulkan kematian.
Bahan builder (STPP) dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menyebabkan pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) yang berlebihan pada air, sehingga air kekurangan oksigen akibat pertumbuhan dan perkembangan algae (phytoplankton) yang cepat. Algea juga merupakan makanan bakteri. Sehingga perkembangannya memicu populasi bakteri yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan oksigen meningkat dan pada akhirnya membahayakan kehidupan mahluk hidup didalam air.
Bahan surfaktan (ABS) dapat menyebabkan biota sungai dan laut mengalami mutasi gen.
Adapun mitos yang berkembang di masyakarat yang salah tentang penggunaan deterjen yaitu
a)      Makin banyak busanya makin bersih hasilnya. Tidak ada hubungan antara jumlah busa dengan hasil yang dicapai oleh deterjen. Justru semakin banyak busa menyebabkan kita membutuhkan lebih banyak air yang digunakan untuk membilas. Tenaga pun lebih banyak keluar begitu juga dengan waktu.
b)      Makin banyak fungsinya makin baik (seperti: memiliki fungsi pemutih,  pengharum, pengkilap dan lain sebagainya). Semakin banyak fungsinya berarti semakin beragam bahan kimia yang digunakan, hal ini tentunya meningkatkan efek negative nya kepada manusia dan lingkungan.



BAB III

METODE PENULISAN


Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun karya tulis ini terdiri dari penentuan kerangka pemikiran, gagasan, pengolahan dan anlisis data, rumusan solusi, serta pengambilan kesimpulan dan saran.

3.1Penentuan Gagasan

Karya tulis ini mengangkat gagasan berupa permasalahan kerusakan atau dampak negatif  akibat penggunaan detergen. Permasalahan ini dijawab dengan adanya bahan – bahan alami alternatif sebagai pengganti deterjen pada umumnya , yang telah diketahui bahwa dapat digunakan untuk mencuci. Dengan adanya deterjen yang ramah lingkungan dan berfungsional tinggi di harapakan mengurangi kerusakan lingkungan.

3.2 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data sekunder yang diperoleh dari kajian pustaka berupa buku, artikel, internet, dan  jurnal.

3.3 Perumusan Solusi

Rumusan solusi diperoleh berdasarkan hasil analisis sumber data sehingga dapat mengatasi permasalahan yang ada secara efektif.

3.4 Penarikan Kesimpulan dan Saran

Tahap terakhir penulisan karya tulis ialah berupa penarikan kesimpulan dari pembahasan sehingga dapat menghasilkan saran-saran yang diperlukan berkaitan dengan permasalahan yang ada.







BAB III
ANALISIS DAN SINTESIS

4.1Analisis

Deterjen sangat berbahaya bagi lingkungan karena dari beberapa kajian menyebutkan bahwa detergen memiliki kemampuan untuk melarutkan bahan danbersifat karsinogen, misalnya 3,4  Benzonpyrene, selain gangguan terhadap masalah kesehatan, kandungan detergen dalam air minum akan menimbulkan bau dan rasa tidak enak. Deterjen kationik memiliki sifat racun jika tertelan dalam tubuh, bila dibanding deterjen jenis lain (anionik ataupun non-ionik)
Deterjen merupakan pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.  Deterjen yang membedakan adalah komposisi dan bahan tambahan (aditif). Semakin berkurangnya tingkat minyak bumi yang berada alam diperlukan bahan alternatif khusus yang nantinya dapat menggantikan bahanbahan yang berasal dari minyak bumi. Hal ini didukung juga dengan kecenderungan dan keinginan industri-industri untuk kembali ke alam, telah ikut pula mengarahkan deterjen untuk memanfaatkan berbagai sumber alam yang dapat memberikan nilai tambah yang besar, sehingga sangat diperlukan sebuah terobosan baru untuk menghasilkan bahan aktif dan aditif deterjen yang berkualitas.
Pada industri deterjen dewasa ini sumber utama yang digunakan sebagai enzim adalah enzim alkali protease. Enzim alkali protease ini paling banyak diproduksi dari jenis bakteri, jamur, atau  serangga. Namun pada pemproduksian enzim ini dari ketiga sumber tersebut, ditemukan beberapa kendala untuk memperoleh ekstrak enzimnya. Salah satu contohnya adalah pada bakteri diperlukan teknologi yang cukup tinggi untuk mengambil ekstrak enzimnya dan memisahkannya dengan mikroorganisme dalam bakteri. Alkali protease ini digunakan aditif pada deterjen karena kemapuannya yang bersifat biodegradable dan dapat meningkatkan kerja dari deterjen secara umum.
Di indonesia adalah negara tropis yang kaya akan tumbuhan termasuk tumbuhan yang ternyata bisa di jadikan alternatif pengganti deterjen, yang penggunaanya masyarakat belum tahu atau hanya kalangan tertentu saja yang mengetahuinya sehingga belum banyak termanfaatkan.

 

4.2  Sintesis

Deterjen Ramah Lingkungan adalah detergen yang terdiri dari bahan – bahan alami yang tidak berdampak negatif terhadap mahluk hidup dan lingkungan dan alternatif  pengganti deterjen.
Berikut adalah daftar bahan yang bias menggantikan fungsi deterjen dan tentunya tetap ramah lingkungan :
a.       Baking Soda
Description: http://sarikartika99.files.wordpress.com/2010/05/bakingsoda.jpg?w=150&h=150Baking soda terkenal sebagai pembersih yang lebih ramah lingkungan. Untuk keperluan mencuci pakaian, tuangkan larutan setengah cangkir baking soda dan air ke pakaian yang akan dicuci agar semua nodanya hilang. Setengah cangkir baking soda yang ditambahkan ke air cucian juga bisa membantu mencerahkan cucian. Baking soda juga bisa digunakan untuk mencuci perabotan rumah tangga lainnya, seperti mesin cuci piring, kulkas, dan microwave.
b.      Asam Cuka
Description: http://sarikartika99.files.wordpress.com/2010/05/asam-cuka.jpg?w=78&h=105Sebelum mulai mencuci, semprotkan asam cuka pada pakaian bernoda yang akan dicuci untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Asam cuka juga bisa digunakan sebagai pelembut pakaian, yaitu dengan menambahkan setengah dari ukuran pelembut sintetis yang biasa Anda gunakan, ke dalam bilasan. Sedangkan untuk menjaga warna pakaian tetap cemerlang, tambahkan dua tetes asam cuka ke dalam air rendaman cucian.

c.       Jeruk Lemon
Description: http://sarikartika99.files.wordpress.com/2010/05/lemon.jpg?w=150&h=99Wanginya yang segar sangat cocok menjadi pengharum sintetis yang biasa digunakan saat mencuci pakaian. Teteskan satu sendok air perasan jeruk lemon ini pada bilasan terakhir cucian sebelum dijemur. Untuk memutihkan pakaian, tuangkan setengah cangkir air perasa jeruk lemon pada rendaman pertama. Selain untuk cucian, air perasan jeruk lemon ini juga bisa digunakan untuk membersihkan dan mengharumkan perabotan rumah tangga lainnya, seperti kulkas, toilet, mesin cuci piring, dan microwave.
d.      Boraks
Description: http://sarikartika99.files.wordpress.com/2010/05/borax.jpg?w=150&h=87Orang suku etnis Jawa lebih mengenal boraks, larutan garam konsentrat tinggi, dengan istilah bleng. Untuk keperluan mencuci dengan mesin cuci, tambahkan setengah cangkir boraks ke dalam cucian untuk mendapatkan hasil yang bersih dan cemerlang. Sebelum mencuci, tambahkan satu sendok makan boraks ke dalam rendaman cucian dan biarkan selama 30 menit sebelum mulai dicuci. Boraks juga bisa digunakan untuk membersihkan peralatan masak dan toilet.

e.       Lerak/soapnut
Description: http://sarikartika99.files.wordpress.com/2010/05/soapnut.jpg?w=150&h=107Lerak (bijinya) sudah dipakai sebagai bahan pencuci oleh beberapa etnis di Indonesia sejak zaman dahulu. Lerak biasa digunakan dalam proses pembuatan batik, yaitu untuk mencuci batik, melembutkan, dan memelihara kualitas warnanya. Kandungan saponin dalam lerak menghasilkan busa dan berfungsi seperti deterjen. Untuk keperluan mencuci, pecahkan kulitnya dan masukkan ke dalam kantong kecil terbuat dari kain. Setelah itu, masukkan ke dalam air rendaman cucian. Gunakan air hangat saat merendam karena semakin hangat airnya maka semakin banyak saponin yang keluar. Kocok-kocoklah air rendaman hingga muncul busa-busa kecil, lalu masukkan pakaian, kemudian kucek dengan tangan. Selain untuk pakaian, lerak juga bisa dimanfaatkan sebagai pembersih berbagai peralatan dapur, lantai, bahkan memandikan dan membersihkan binatang peliharaan.
Adapun contoh cara pembuatan deterjen ramah lingkungan sebagai berikut :
Alat dan Bahan
Alat :
- Timbangan terigu
- Pipet - Jam
- Ember - Plastik
- Gayung - Baskom
- Sendok - Nampan
- Baju kotor - Label

Bahan :
- Linear Alkyl Benzene Sulfonate ( LABS ) : 0,02 kg
- Ethylene Diamine Tetra Acetate/ EDTA : 0,02 kg
- Sodium Sulfate : 0,15 kg
- Carboxyl Methyl Cellulose ( CMC ) : 0,01 kg
- Pewangi lemon alami : 2 ml
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHN70SezeY2rm3IZjcTbJt99jazUCRnZVE6RZvkGro-23ZN-DSjXJdbWVMP6Ke59oH3m7ZXdTBL_5c2tOPY_K31eDzlWe5a6m0mJqerkCCVSyMRV1YU7OeZ3vKHKSy_xC7hrWairSyZzYI/s320/DSC04188.JPG


· Cara Pembuatan
* Campurkan semua bahan-bahan di bawah ini dengan perbandingan yang telah ditentukan :
- Linear Alkyl Benzene Sulfonate ( LABS ) : 0,02 kg
- Ethylene Diamine Tetra Acetate/ EDTA : 0,02 kg
- Sodium Sulfate : 0,15 kg
- Carboxyl Methyl Cellulose ( CMC ) : 0,01 kg
- Pewangi lemon alami : 2 ml
* Semua bahan dicampurkan dengan rata
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyFxfFZiM_nMn8r0dzAk78Ek33kyirWjJ727NBz_Vw963WbMFZOh4Xni2GY6aU2naCcIVIDQwO5KCPgbO53I50xGXTqJoRB7UKRc9Nsww7VYtrbkeo4sTlPcRM_qsrOjzn7twCAzCLBrvC/s320/DSC04211.JPG














BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Hal ini memberikan potensi bahan – bahan alami ini untuk dikembangkan menjadi bahan aditif deterjen. Aditif deterjen yang bersumber dari alam akan lebih ramah lingkungan karena mudah  mengalami biodegradibilitas dan juga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas daya pembersih deterjen yaitu dengan mendegradasi kotoran yang berupa protein dan turunannya sehingga akan memudahkan kerja dari surfaktan dalm melepas kotoran.

5.2  Saran

Suatu harapan yang besar bagi penulis adalah adanya makalah – makalah atau tulisan – tulisan lain yang lebih lanjut mengenai topik yang penulis angkat untuk memanfaatkan bahan - bahan alami yang belum termanfaatkan secara optimal khususnya khususnya tumbuhan yang ada di sekitr kita air sebagai sumber alternatif yang dapat berfungsi sebagai bahan aditif pada deterjen yang ramah terhadap lingkungan.



DAFTAR PUSTAKA


·         Arifin.2008.Metode pengolahan deterjen.Madiun : Radionuklida.
·         Jia Z., W. Yujun, dan L. Guanngsheng. 2005. Adsorption ofDiuretic Fuorosemide onto Chitosan  with Nanopraticles Prepared in Oil Nanoemulsion System Reactive and Functional Polymers 65 :249 - 257.
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Detergent
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Deterjen
·         http://r4hm4nia.multiply.com/journal/item/82/Tips_memilih_deterjen_ramah_lingkungan
·         http://4humanity.wordpress.com/
·         http://sarikartika99.wordpress.com/2010/05/25/deterjen-alami/
·         http://erabaru.net/iptek/55-iptek/15354-apakah-detergent-ramah-lingkungan
·         http://rumahpopok.com
·         http://smk3ae.wordpress.com/2008/06/18/deterjen


0 komentar:

Posting Komentar

 

all about midwifery Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos